"Gimana dim , skarang kaki lu udah baikkan kan?" Tanya diana ketika aku dan dia sedang berjalan-jalan di taman sekolah , "dim kita pergi dulu ya" teriak anak-anak futsal dari arah kantin sekolah , aku pun hanya mengangkat tanganku dan tersenyum ke mereka, "coba kaki gue ga cedera , gue udah ada di situ sama mereka" kata ku ke diana melihat anak-anak futsal berangkat bertanding. "Yang penting kan skarang lu udah bisa jalan , ga usah pake tongkat lagi" jawab diana berusaha menghiburku , "coba de skarang lu bayangin , UAS itu 2 bulan lagi , dan mereka bakal sibuk buat cup , ada 2 cup lagi , kalo lu disana , lu mana mungkin bisa fokus buat uas" lanjut diana , "kalo gue bisa menangin 2 cup itu , mungkin uas gue bisa di bantu" jawabku berusaha mengelak , "gimana kalo gue yang bantuin lu belajar?" Kata diana yang membuatku terdiam sejenak , "gimana mau ga? Gratis de" lanjut diana sambil bercanda kepadaku , "buka tempat les bu?" Jawabku bercanda juga kepadanya.
*kringggg*
"Ahhh gile tinggal sebulan lagi ye kita di kelas 11" kata brandon kepada ku saat kita keluar sekolah , "eh bentar-bentar den" kata ku meninggalkan brandon. "Ntar sore jadi??" Tanyaku ke diana , "hah? Ngapain?" Jawab diana bingung , "katanya mau ngajarin, jadi ga?" kataku meledek diana , "ayuk dimana?".
"Nih jadi kalo yang ini di kali sama yang ini dulu baru di kuadrat" , "pergi yuk" potongku ketika diana sedang mengajarkan matematika di kelas, "gue?" Diana menengokan kepalanya dengan wajah cengonya , "emang di kelas ini ada siapa lagi , kan cuma ada kita berdua" jawab ku sambil memukulkan pelan belakang pensil ke jidatnya, "tapi kan uas tinggal seminggu lagi" , "bawel lu, yok pergi" kataku sambil memukulkan lagi belakang pensil ke jidatnya , "stop ga!".
"Yah ujan dim" , "sini neduh dulu" kataku sambil menarik tangan diana untuk meneduh di depan sebuah ruko yang tutup. "Dingin ya , kapan ya dim kira-kira ujannya berenti" kata diana dengan badan yang sedikit menggigil , "diana" sebuah suara cowo dari jauh , "diana , lu ngapain disini" lanjut terry , "eh ter , ini lagi sama dimas" kata diana dengan badan yang masi menggigil , lalu ku lihat terry membawa sebuah payung di tangannya , "ter , lu balik naik mobil?" Tanyaku seketika , "iya , kenapa?" Jawab terry bingung , "diana ikut lu balik ya" , "eh ga usah dim , bentar lagi juga redah" potong diana , "engga-engga , gapapa , nih si terry bawa payung , sini gue anterin ke mobil" kataku, lalu terry pun membuka payungnya dan mulai memayungkan diana, mereka masuk ke dalam mobil lalu pergi, dan sore itu diana diantarkan terry pulang dengan mobilnya.
#bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar