Kesibukan kampus membuat hariku cukup penat , bangun pagi , mandi , siap-siap , berangkat kuliah , tugas kelompok , rapat panitia anak exchange , monitorin anak-anak exchange. Jam 5 sore aku baru bisa balik ke apartment untuk istirahat sejenak. Secangkir kopi hangat sesudah badan ini di guyur air hangat dari shower cukup menangkan bagi diriku.
"Kak dimas , nanti malem kita anak-anak exchange group 3 mau makan malem , kakak kan mentornya , ikut makan malem bareng yuk" sebuah notifikasi line dari cindy masuk ke handphone ku. "Boleh cin , dimana?" jawab ku singkat.
Salju mulai menutupi sedikit demi sedikit jalanan kota den bosch, "kak , disini kalo salju bisa setebel apa?" Tanya cindy padaku di tengah perjalanan kami ke restaurant tempat kami makan malam , "udah hampir 3 minggu di sini , lu masi aja manggil gue kakak" kataku bercanda padanya. "Kan itu sopan namanya ka..." , "apa? Kakak lagi?" Jawab ku bercandanya padanya. Malam itu menjadi malam penuh tawa antara kami semua , malam dimana anak-anak dari berbagai negara bercakap-cakap , canda-tawa bersama di satu meja makan yang sama.
"Kak dimas , besok aku ada kelas di ruang 3420 , itu kelas apa ya , baru pertama kali" tanya cindy ketika kami di perjalanan pulang , "oh itu , gue juga ada kelas itu besok , jalan bareng aja kalo mau" jawabku , "seriusan? Ok de" kata cindy sambil tersenyum manis dan menunjukan wajah excitednya, "besok gue jemput ya" kataku santai. "Cindy , andai aja gue berani buat bilang, senyuman lu , tawa lu , excitednya lu , penasarannya lu , mengingatkan gue akan seseorang dulu , mengingatkan gue untuk jatuh cinta lagi" kataku dalam hati sambil memandangi kagum senyum manis cindy yang ku balas senyuman di bawah lampu jalan malam den bosch.
"Udah siap?" Tanya ku ketika melihat cindy keluar dari gedung dormnya , "udah dong" jawab cindy dengan penuh semangat , gue ga tahu kenapa dia bisa sesemangat itu hari itu. "Kak kalo ini cara ngerjainnya gimana?".
#bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar