"kak dimas boleh minta tolong ga?" Sebuah notifikasi masuk ke handphoneku , dan ternyata itu adalah line dari cindy , "kenapa cin?" Tanyaku yang sedang menikmati malam hariku di kasur apartmentku , "aku abis ke minimarket , pas balik , dorm ku udah di kunci" balas cindy lagi , "lu di dorm yang mana?".
"Lucu juga ya lu , bisa kekunci gitu" jawab ku sambil bercanda kepadanya , "ih , kok jahat si" balasnya sambil bercanda juga. "Gue udah telponin temen gue yang megang kunci cadangan dorm international , dia lagi pergi nonton , 1 jem lagi lah baru balik" - "lumayan lama ya" - "baru juga jem 11, dari pada malem ini tidur di luar ,eh balik ke minimarket lagi yuk, gue mau beli cemilan" kataku sambil melangkah balik menuju minimarket.
ketika aku dan cindy sedang asik-asiknya ngobrol , tiba-tiba handphone cindy berbunyi dan ada sebuah notifikasi telepon masuk , ketika notifikasi itu masuk cindy hanya mendiamkannya hingga telepon itu mati dengan sendirinya , lalu handphone cindy berbunyi lagi karna masuknya telepon untuk kedua kalinya. "Kok ga diangkat cin?" Tanyaku memperhatikan cindy yang berusaha cuek dengan teleponnya , "biarin la , cape juga kalo di angkat" jawab cindy dengan raut yang sepertinya agak sedih.
Malam itu cindy berhasil kembali ke kamarnya , hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa , belajar , kerjain tugas , ngurusin siswa exchange , balik ke apartment , masak indomie , ga ada yang berubah , indomie goreng tetap lebih enak dari pada indomie kuah.
Kamis malam adalah malam dimana biasanya anak-anak indonesia ngumpul bareng dan cerita-cerita sharing tentang apa saja , dan biasanya basecampnya adalah di apartment aku dan hansen.
"Ayu maen truth or dare yuk , mumpung ada anak-anak baru ni" usul hansen ketika kami sedang ngobrol-ngobrol di ruang tamu , "ayuk bole" celetuk bastian , murid indonesia 1 tahun di bawahku. Botol minum mulai di putar , satu persatu anak mulai kebagian , dan ketika putaran botol mulai memelan , putaran kali ini berhenti tepat di depanku , "ayu dimas dimas , ayu truth or dare dim?" Tanya hansen dengan penuh semangat , "truth de truth" kataku , "kapan pertama kali lu pacaran?" Tanya hansen dengan semangat yang masi sama , "ga pernah" jawab ku santai , "bohong ah" - "eh beneran" kataku ke hansen sambil tertawa , "kalo suka sama cewe pernah berapa kali?" Celetuk cindy di tengah candaan kami , "wuanjirr pertanyaannya coyyy" celetuk bastian , aku sempat terdiam sejenak menatap ke arah cindy "suka sama cewe ya?" Kataku dengan tenang dan sedikit tersenyum dengan masi menatap ke arahnya, lalu tiba-tiba ada telepon masuk di handphone cindy , "ehh bentar-bentar ya" kata cindy mengambil handphonenya di sofa lalu keluar ke balkon apartment ku untuk mengangkat telepon itu , ia terlihat sedikit berbincang-bincang di luar , dan malam itu , pertanyaan itu belum sempat tersempat terjawab olehku.
#bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar