Den Bosch , holland, musim gugur 2013. Daun-daun sudah berguguran , sebentar lagi salju mulai menutupi seluruh jalan di Den Bosch. "Dim ,lu mau ikut ga , gue sama anak-anak yang lain mau nongkrong di cafe biasa" tanya hansen kepadaku yang sedang memakan indomie gorengku di meja makan kami , "sekarang? Indomie gue belom abis" kata ku sembari mengunyah indomieku , "udah yuk tinggal aja indomienya , banyak makanan enak di cafe , lu malah makan indomie , buruan pake jaketnya" kata hansen sembari mengambil jaketku di sofa ruang tamu dan melemparkannya padaku , "yaudah , sabar gue ganti celana dulu , gue masi pake boxer" kataku sembari beranjak menuju kamarku.
"Caramel macchiato one please" kata ku ke barista cafe itu , "keknya jadi barista gitu keren ye" kata hansen kepadaku sambil memperhatikan barista cafe itu membuat kopi , "barista tuh harus tahu macem-macem kopi , elu kan cuma bisa buat kopi item , siapa yang mau nerima elu" kata ku kepada hansen sambil bercanda. "This is your coffee sir" - "thank you" kataku sambil mengambil caramel macchiato ku.
"What do you think if the cover for the poster look like this?" Tanya alex padaku , oiya alex ini teman kuliahku asal america , orang asli america , kulitnya hitam , rambutnya tipis , ga sampe 3cm kayaknya. "I think it's too complicated , how about like this" kataku sembari mengutak-ngatik desain di laptop alex , sembari nongkrong di cafe aku sambil membahas tugas dengan alex. Aku salah satu panitia student union di kampusku , tugas ku adalah mengurusi anak-anak international di kampusku , mungkin hal yang tidak mungkin bagi ku untuk menjadi pengurus di kampus jika melihat diriku sewaktu SMA dulu yang setiap hari kerjaannya cuma main bola terus. Sekarang aku dan alex sedang mengurusi poster untuk exchange antar anak international.
Hari itu adalah hari kedatangan anak-anak exchange tahun pertama ke kampus ku , hansen adalah orang yang bertanggung jawab membawa mereka keliling kampus , sedangkang aku akan menjadi mentor mereka untuk 1 bulan ke depan. Aku adalah mentor dari group 3.
Group 3.
Mentor: dimas (Indonesia)
1. Heinrich (England)
2. Julius (Canada)
3. Maria (Malaysia)
4. Calen (Australia)
5. Cindy (Indonesia)
6. James (America)
7. Gandhi (India)
8. Chen jiaqi (China)
9. Kira (Japan)
10. Arch (America)
Semua murid exchange di kumpulkan di main-hall , ketua panitia exchange student sedang melakukan ceramah di depan anak-anak exchange. "Orang indonya berapa banyak sen?" Tanyaku ke hansen , "sekitar 5-6 orangan la , di kelompok lu ada?" - "ada ni satu orang" kataku sambil menunjukan foto list kelompokku padanya.
"Group three can meet your mentor in room 405".
"Hey , im dimas , i came from indonesia , and i think there is one student came from indonesia too , cindy right?" Kataku berusaha mencari mana yang namanya cindy , "yes , it's me" jawab cindy sambil mengacungkan tangannya , ku akui cindy anaknya cantik , imut , dengan kacamata kotak dan rambut di kuncirnya.
Saat itu aku menjelaskan semua peraturan dan kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan selama sebulan di kampus ku.
"Ok i think that's all , all of you can go , i hope you guys enjoy here and don't forget to come to main-hall at 6pm ok" kataku membubarkan kelompokku , "kak dimas" kata cindy sambil menghampiriku , "ga usah panggil kak , dimas aja" jawabku santai , "bole nanya ga? Orang indo yang kuliah di sini ada berapa orang ya?" Tanya cindy dengan nada sedikit gugup , "santai aja kali , sekitar 13an la , 14 sama gue , di tambah anak exchange jadi ada 20 oranganla" jawabku sambil mengira-ngira. "Oiya lu ada line? Biar gue invite ke group anak-anak indo disini" tanyaku sambil mengeluarkan handphone ku. "Ada kok , nih.."
#bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar