"Oke semuanya , rapatnya sampai disini" kata bosku membubarkan rapat pada siang hari itu. "Balik jakarta kapan dim?" Tanya diana menghampiriku setelah selesai rapat , "baru kemarin kok" kataku santai , "eh btw selamat ya" lanjutku , "selamat? Selamat buat apa? Tanya diana bingung , "selamat buat pernikahan lu sama hansen" , "kok bisa tahu?" Tanya diana dengan sedikit terkejut , "hansen itu temen kuliah gue , kemaren di bali pas gue lagi jalan-jalan berdua sama kevin , dia email undangan ke gue" jelasku dengan tersenyum.
Sejujurnya aku tak siap ketika aku mendapat email undangan itu dari hansen , itulah mengapa aku memutuskan untuk terbang ke lombok untuk sedikit menenangkan diriku , ketika diriku harus di pertemukan pada kenyataan , ketika aku harus benar-benar kehilangan diana saat aku baru saja di pertemukan kembali dengannya.
Sore itu pernikahan antara hansen dan diana cukup ramai , pernikahan yang diadakan di pinggir pantai itu. Ketika mentari sudah berganti nama menjadi senja , aku pun mulai menjauh dari keramaian , berjalan sendiri di pinggir tepian pantai , ketika suara kebisingan dari pernikahan itu sudah mulai tenggelam , hanya ada suara ombak pada saat itu , aku pun mulai tersadar , jika cerita hidup ini luas , lebih luas dari bentangan samudra , karna sejujurnya kita engga pernah bisa menebak apa yang akan terjadi di masa depan kita. Orang yang menjadi alasan kita ijin ke toilet hanya untuk mengintip kelasnya , orang yang kita cari-cari di tengah keramain , orang membuat kita semangat untuk melakukan sesuatu , sampai membuat kita berhenti melakukan sesuatu yang paling kita suka , orang yang membuat kita berpikir dewasa , orang membuat kita ingin menjadi lebih baik , orang yang membuat kita takut untuk berjanji , dan orang yang membuat kita takut untuk pergi , pada akhirnya hanya menjadi orang yang sekilas lewat untuk mengisi cerita di salah satu bagian hidup kita. Aku teringat dengan kata-kataku dulu , ketika harapan hanya bisa berjanji tanpa tahu apakah ia bisa menepatinya atau tidak , itulah yang terjadi padaku , ketika aku terlalu berharap untuk memperbaiki cerita dulu ku dengan diana , pada akhirnya aku harus melupakannya lagi untuk kedua kalianya, "terima kasih untuk cerita di masa sekolah dulu , selamat malam diana".
#tamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar