"Dimas dimas dimas"
"Dimas menggocek , masi dimas , dimas menendang dan GOLL!!"
"Ryan , masi ryan , ryan mengoper , dioper balik , ryan menendang dan GOLL!"
"Dimas menerima operan , dimas membawa bola , dimas di dorong oleh ryan , dimas terpental keluar dari lapangan , terjadi sedikit keributan di sana , dimas tak terima iya di dorong oleh ryan , cek cok anatara dimas dan ryan , kedua tim berusaha untuk melerai"
"Dim , lu gapapa?" Tanya diana ketika aku keluar dari ruang kepala sekolah , "kepala sekolah ngomong apa dim?" Sambung brandon , "bukan masalah serius" jawab ku santai
"Dimas , bapak perlu bicara" panggil coach herman memanggilku , "ada apa pak?", "kamu tahu kan apa yang kamu lakuin tadi itu salah besar , itu bukan hal yang di lakuin oleh seorang captain , minggu depan kita ikut tournament futsal se-jakarta selatan , kesempatan emas di depan mata , jangan sampai masalah kamu sama ryan mempengaruhi tim dan kita kehilangan piala , jadi bapak minta kamu slesain masalah kamu sama ryan seblom cup" kata coach herman sambil menepok pundakku lalu pergi.
"boleh juga tuh anak" kata ivan saat kami sedang latihan futsal , "dia engga sehebat yang lu liat" kataku sambil mengikat tali sepatu futsalku , "dia entar jadinya ikut cup dim?" Tanya brandon padaku , "kata coach si gitu" jawabku sambil masi mengikat tali sepatuku , "berarti kemungkinan kita menang makin gede dong?" Sambung tony yang duduk di sebelahku , "ada ato engga ada dia juga kita bakal tetep menang" kataku sambil beranjak kembali ke lapangan.
#bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar